Saksi Cinta di Malam Lailatul Qadar
Judul : Saksi Cinta di Malam Lailatul Qadar
Penulis
: Ahidah, Irma Dewi Meilinda, dkk
Penyunting
: Irma Dewi Meilinda
Penata
Letak dan Desain Sampul : Irma Dewi Meilinda
ISBN
: 978-602-0897-38-7
Ukuran : 185
hal; 14x20 cm
Kategori :
Cerpen
Penerbit
: IDM Publishing
Imprint
: Pena Indis
Harga
: Rp 70.000 (belum ongkir)
Cetakan
Pertama, September 2015
Pesanan
bisa melalui :
Only WA: 0858 4103 9319
Shopee IDM Publishing
Media Sosial :
Tiktok/Twitter/IG/Threads : @idmpublishing
Website : www.idmpublishing.com
Facebook : Penerbit Idm, Indie Digital Media Publishing
SINOPSIS
Detik kian bergulir seolah berlalu begitu cepat. Ya! Tanpa sadar
umat muslim telah berada di malam tujuh belas Ramadhan.
Sejujurnya aku tak ingin bulan penuh berkah ini cepat berlalu. Aku dan
kembaranku; Devi, melaksanakan rutinitas di bulan Ramadhan ini seperti biasa. Mengikuti
kultum subuh, mengaji sehabis Asar—menyimak tausiyah, serta tadarus rutin usai
tarawih. Kami saling menyemangati satu sama lain.
Terlepas dari kegiatan terjadwal di atas, di rumah, kami membuat
jadwal tambahan. Seperti shalat duha, tahajud, dan tadarus.
“Aku bahagia memiliki Allah. Memiliki Ayah dan Ibu seperti mereka,
aku pun bahagia memilikimu, Kak,” ucap Devi.
Tiba-tiba setelah ta’awudz dan menutup Al-Quran.
“Aku juga bahagia, Dik,” balasku.
Terkadang, kami memanggil satu sama lain dengan panggilan nama
masing-masing juga dengan panggilan ‘kakak dan adik’.
“Aku bahagia memilikinya, Kak,” ucapnya seraya memeluk Al-Quran.
Aku mendekatinya lalu berpelukan. Kami tersenyum bahagia. Sungguh
malam itu, dua puluh satu Ramadan adalah saksi kecintaan kami kepada Tuhan dan
orang-orang tersayang yang kian membesar di hati. Itu sebabnya di malam
tersebut kami merasakan ketenteraman yang tiada tara.
***
Semua orang berkata bahwa malam seribu bulan itu—Lailatul Qadar,
tiba setelah tanggal tujuh belas ke atas. Di mana saat itu orang muslim penuh
semangat berbondong-bondong ke masjid. Ada perasaan yang tak biasa di malam
itu. Hatiku jauh bahagia ketika menyaksikan masjid yang kembali terisi penuh oleh
para jama’ah isya dan
tarawih. Dalam hati aku berkata; "Aku bahagia, Allah. Seandainya Engkau
perpanjang bulan penuh kasih sayang ini".—Saksi Cinta di Malam Lailatul Qadar, Ahidah
Nama-nama Kontributor :
| Siti Wahyu Ami || Afrillia Fahrina || Irma Dewi Meilinda || Daras Resviandira || Putri Ireny || Siti Muthi'ah || Anna Jihan Oktiana || Mulia Ahmad Elkazama || Amalia Nur
Raihan || Inneke Agustin || Yulia
Nila Cahya || Ahidah
|| Zulvia Syah |
0 Response to " Saksi Cinta di Malam Lailatul Qadar"
Posting Komentar